Kamis, 17 Februari 2011

PERSIAPAN DAN PROSEDUR/CARA PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIK SPUTUM

 
I.              PENDAHULUAN
            Dalam keadaan normal, sputum mengandung flora normal yang berasal dari orofaring. Pada infeksi saluran pernafasan bagian bawah (ISPB) sputum dapat berbentuk cair sampai purulen, berwarna putih, abu-abu atau kuning kehijauan. Pemeriksaan bakteriologi bermanfaat untuk mencari penyebab ISPB melalui pemeriksaan mikroskopik, isolasi, dan indenfikasi, serta uji kepekaan terhadap berbagai antimikroba. Penyebab ISPB yang spesifik (tbc) dibicarakan tersendiri.
            Pemeriksaan dengan bahan sekret atau sputum yang bertujuan untuk mendeteksi adanya kuman seperti tuberkulosis pulmonal, pneumonia bakteri, bronkitis kronis, bronkictaksis.
            Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea. (Sumber: Petunjuk Laboratorium Diagnostik R. Gandasoebrata:176)

II.              PERSIAPAN, PENGAMBILAN, PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN

A.    Tujuan
      Mendapatkan specimen sputum yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan       bakteriologi.

B.    Waktu pengambilan
      Spesimen terbaik adalah sputum pertama yang dibatukkan pada pagi hari. Namun       sputum yang di ambil sewaktu juga cukup representatif.

C.    Peralatan
1.     Siapkan wadah steril bermulut lebar yang tahan bocor dan bertutup ulir dengan volume minimal 25 ml.
2.     Lampu spiritus

D.    Prosedur Pengambilan
      Pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan, dan       diberi penjelasan perbedaan sputum dengan ludah.
      Bila pasien mengalami kesulitan mengeluarkan sputum, pada malam hari sebelumnya di   minta minum teh manis atau diberi obat gliseril guayakolat 200 mg.
1.     Sebelum mengambil spesimen, pasien diminta untuk berkumur dengan air. Bila memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas.
2.     Pasien berdiri tegak atau duduk tegak.
3.     Pasien diminta untuk menarik nafas dalam, 2-3 kali kemudian keluarkan nafas bersamaan dengan batuk yang kuat dan berulang kali sampai sputum keluar.
4.     Sputum yang dikeluarkan ditampung langsung di dalam wadah, dengan cara mendekatkan wadah ke mulut.
Amati keadaan sputum. Sputum yang berkualitas baik akan tampak kental purulen dengan volume cukup 3-5 ml.
5.     Tutup wadah dengan erat dan segera kirim ke laboratorium. 

E.    Pemberian Idetitas

1.     Formulir permintaan pemeriksaan
Surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat secara lengkap:
a.      Tanggal permintaan.
b.     Tanggal dan jam pengambilan specimen.
c.      Identitas pasien ( nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor rekam medik ).
d.     Identitas pengirim ( nama, alamat/ruangan, nomor telepon ).
e.      Identitas spesimen ( jenis, volume, lokasi pegambilan ).
f.      Pemeriksaan laboratorium yang diminta.
g.     Nama pengambil spesimen.
h.     Transpor media/pengawet yang digunakan.
i.       Keterangan klinis : Diagnosis atau riwayat singkat penyakit, riwayat pengobatan.

2.     Label
Wadah sputum diberi label yang memuat :
a.      Tanggal pengambilan spesimen
b.     Identitas pasien ( nama, umur, jenis kelamin, dan nomor rekam medik ).
c.      Jenis spesimen

F.     Cara penyimpanan
      Spesimen harus sudah tiba di laboratorium dalam waktu 1 jam. Jika hal ini tidak       mungkin dilaksanakan. Spesimen harus disimpan dalam lemari es ( 2 – 8o C ).

G.   Cara pengiriman
      Pengiriman sputum dilakukan dalam “cool box” ( 2-8o C ) kecuali jika waktu pengiriman     kurang dari 1 jam.

2 komentar: